Monday, April 14, 2014

Wonosari Dolan Ngetan

Akhir bulan maret 2014 menjadi hari hari yag dinanti keluarga besar jamaah masjid alfath wonosari. Setelah melakukan persiapan acara jauh jauh hari (terhitung sejak thun 2013) akhirnya Tour yang dinanti-nanti ini terlaksana juga. Tour religi dengan judul Wonosari Dolan Ngetan ini menjadi Tour pertama wonosari dengan tujuan Malang , Kediri, Ketosono, Gading mangu jombang. Yang mana tempat tempat tujuan tersebut merupakan tempat kunjnungan wisata yang diidam2kan dan menjadi keinginan sebagian besar jamaah masjid Al Fath wonosari. Terlebih lagi cita cita bwerwisata ke pondok2 besar di Kediri , gading dan kertosono ini sudah menjadi rencana beberapa tahun lalu yang belum sempat terlaksana. Dengan penuh semangat, panitia acara mempersiapkan acara akbar ini jauh2 hari. Walaupun ada beberapa kendala, namun bisa dibilang acara ini berjlan dengan lancara, berkat pertolongan Allah.
Terhitung sejak bulan oktober tahun lalu acara ini mulai dicetuskan dan mulai dibentuk panitia acaara. Entah sudah berapa kali musyawarah diadakan, walaupun tanpa ada anggaran khusus untuk snack musyawarah namun rmaja2 wonosari tetap semangat mematangkan persiaan acara bsar ini. 
Awalnya acara ini direncanakan hanya untuk remaja wonosari saja. Namun saat di dikonsultasikan pada bapak2 yg lebih senior disarankan untuk merubah acara menjadi lebih banyak peserta, yaitu dengan mengikutsertakan bapak/ibu jamaah masjid wonosari untuk ikut meramaikan. Rencana menggunakan satu bis dirubah menjadi dua bis. Dengan target jumlah peserta 90 orang.
Dua bulan sebelum pelaksanaan, tepatnya akhir bulan januari 2014 panitia inti telah melaksanakan survey lokasi, yang dilaksanakan oleh 8 orang panitia dengan menyewa satu mobil. Dana anggaran untuk mengadakan surve sangat jauh dari biaya sueve yang dilakukan. Namun dengan niat melancarakan acara panitia pun rela sedikit berkorban demi kepentingan orang banyak.
Belasan kali musyawarah dilakukan. Acara dipersiapkan sebaik mungkin dengan tenaga amal sholih seadanya. Panitia harus menyempat2kan diri ditengah kesibukan masing masing. Satu ersatu kendala kendlaa diselesaikan. Kendala yang paling menjadi tantangna di akhir2 waktu menjelang hari H adalah kurang nya jumlah peserta yang terdaftar ikut dalam acara ini. dari target 90 orang, baru terdaftar 75 orang 3 minggu sebelum hari H. ajakan pun ditawarkan ke saudara2 dan teman2 di luar wonosari,berharap kuota peserta segera terpenuhi dan acara dapat berjalan sesuai rencana.
Dikhawatirkan acara batal dilaksanakan hanya karena kekurangan biaya yang cukup banyak. Karena dengan iuran Rp 250.000 dari 75 peserta tidak mencukupi untuk menutup kebutuhan dana pada acara ini. terlebih lagi dua minggu menjelang hari H banyak peserta yang mengundurkan diri untuk mengikuti acara karena berbagai alasan, terutama terhambat urusan pekerjaan dan beberapa alasan lain.
Namun masalah masalah itu terselesaikan dengan perlahan dengan bantuan dan support dari bapak2 senior di wonosari yang meberikan saran dan masukan untuk kelancaran acara ini.
Setelah persiapan tempat, koordinasi bis, persiapan acara, konsumsi, perlengkapan, dan semua urusan telah dipersiapkan, akhirnya tiba hari pelaksanaan yaitu hari sabtu sore, tanggal 29 Maret 2014.
Briefing dilakukan jam empat sore dengan taget jam 16.30 sudah meninggalkan wonosari. Namun bis baru bisa meninggalkan tempat jam 17.00 karena ada beberapa peserta yang telambat datang.
Perjalanan awal dengan tujuan malang bisa dibilang tidak sesuai rencana. Bis baru bisa keluar dari semarang setalah 5 jam. salah satu bis mengalami kendala teknis dalam perjalanan dan harus menghentikan perjalanan kurang lebih 2 jam. rencana awal rombongan akan sholat subuh di Malang, namun karena kendala ini saat waktu subuh rombongnan baru tiba di Karangjati-Ngawi. Setelah istirahat sejenak untuk sholat, perjalanan dilanjutkan jam 6 pagi dengan tujuan kertosono untuk singgah ke pondok Al Ubaidah, menkmati sarapan nasi pecel istimewa gratis dan memberikesempatan pada rombongan untuk mandi. Setelah waktu mandi dan makan cukup, rombongan melanjutkan perjalanan ke Jatim Park Malang.
 Selepas dari daerah nganjuk dan memasuki kabupaten malang mata mulai dimanjakan oleh pemandangan alam yang luar biasa. Kanan kiri di hiasai pemandangan hijau pegunungan dan hamparan sawah berterasering nan hijau yang sedap dipandang. Sangat sayang untuk dilewatkan pemandangan2 indah disana. Pemandangan2 inidah itu seakan tak putus putus dan terus bersambung. Sawah hijau, sungai berarus deras, hamparan pegunungan, perbukitan, danau, dan hutan pinus berantian memanjakan mata. Ditambah jalan yang berkelok kelok menanjak saat mendekati daerah Batu Malang. Jalan berliku dan jurang2 curam dihisi pinus dan tanaman2 khas pegunungan menjadikan perjalanan menjadi menegangkan. Namun dengan kelihaian sopir bis menguasai medan, perjalanan tetap asyik dan mengesankan.
Setelah puas dengan pemandangan dan jalan berliku2 sepanjang berkilo-kilo meter, akhirnya rombongan tiba di Jatim Park Malang jam 11 siang. Sesampai disana kami disambut beberapa orang yang membawakan kami bungkusan makanan sebagai menu makan siang, yang telah dikoordinasi oleh panitia.  setelah selesai makan rombongan segera menuju ke pintu masuk jati park dan dibagikan tiket masuk berupa gelang ajaib terbuat dari kertas yang bisa digunakan sebagai tiket untuk menikmati sebagian wahana wahana yang ada di dalam area jatim park. Terhitng jam 12 tepat kami memasuki area jatim park. Agak melesat dari rencana awal yang direncanakan masuk se pagi mungkin.
Saat memasuki area jatim park rombongan pun berpencar dan berpisah sesuai rombongan masing2. Di area jatim park terdapat puluhan wahana permainan untuk anak2 dan dewasa. Selain terdapat banyak wahana permainan yang memacu adrenalin, disana juga terdapat banyak peraga ilmu pengetahuan dan peraga budaya dan kesenian Indonesia. Sangat cocok jika membawa anak sekolah yang ingin banyak belajar dan menambah wawasan. Setelah puas dengan wahana permainan semua peserta mulai diarahkan untuk segera meninggalkan area permainan dan segera kembali ke bis karena hari sudah semkin sore. Sebelum kembali ke bis rombongan melewati jalan keluar yang diramaikan jajaran penjual oleh-oleh khas malang. Mulai dari buah, kripik, kaos, dan souvenir lainnya. Setelah puas berbelanja yang diinginkan rombongan kembali ke bis dan segera meninggalkan jatim park menuju ke masjid daerah batu. (masjid daerah malang selatan).
Sebenarnya jarak dari jatim park ke masjid hanya beberapa ratus meter. Namun karena jalan yang macet parah waktu tempuh sampai ke lokasi jadi sangat lama. Setelah lepas dari jebakan macet dan jalan beberapa meter bis kami dicegat oleh petugas yang sudah disiapkan untuk mengawal bis kami menuju tempat parker yang sudah disediakan. Setelah parker di halaman parker sebuah rumah makan yang tak jauh dari masjid, rombongan segera diarahkan untuk menuju masjid dan segera mandi dan sholat. Setelah selesai mandi dan sedikit mendapat sambutan dari pengurus asjid setempat kami dipersilahkan beramahtamah sebentar ke wisma tamu, sebelum kami melanjutkan acara berikutnya yaitu makan malam. Makan malam kali ini berada di alun alun kota batu. Di sebua h café di sudut alun alun kota batu. Malam itu menjadi suasana yang tidak sering dirasakan kebanyakan warga wonosari. Karena malam itu tempat makan yang disiapkan special oleh pemilik café yang sudah direncanaka jauh2 hari. Di lantai 3 café tersebut kami disambut live show band local yang memainkan lagu-lagu iwan fals. Ntah karena mereka komunitas fans Iwan Fals atau hanya sebuah kebetulan yang jelas kami merasa sangat terhibur dengar suara apik dibalut alunan melodi dari instrument yang dimainkan oleh para ahli. Menu makan malam tak begitu istimewa, namun tetap lezat dan terasa sempurna oleh kebersamaan teman2 dekat yang dilengkapi pemandangan kota yang tampak dari jendela kaca lantai 3 tempat kami berkumpul tersebut.  Setelah beberapa saat menikmati santapan akhirnya waktu yang mengharuskan kami segera meninggalkan tempat itu. Setelah berpamitan dan mengucapkan terimakasih pada bapak Heri Cahyono selaku pemilik café dan orang yang mempersiapkan segala sambutan dan urusan makan kami selama di Malang.
Setelah berpamitan kami segera meninggalkan malang dan melanjutkan perjalanan ke Kota Kediri, tepatnya menuju Pondok Pesantren  Wali Barokah, Burengan Kediri, yang merupakan tempat kebanggaan warga LDII. Selama perjalanan kebanyakan dari kami terlelap karena kelelahan selama seharian. Beberpa jam kemudian kami sampai di lokasi tepat jam 23;54, saat kami melihat jam digital besar yang pertama kami lihat saat memasuki area pondok. Setelah bis di parkir kami segera dipersilahkan untuk beristirahat. Jamaah putra dan putri dipisah di tempat yang berbeda gedung. Disana jamaah laki-laki disediakn ruangan besar yang penuh dengan gelaran kasur. Tanpa banyak bertingkah semuanya pun segera mengambil posisi masing masing dan segera tidur.
Beberapa jam kemudian subuh pun tiba. sebagian segera ke masjid untuk sholat subuh, sebagian yang lain ngantri kamar mandi. Setelah selesai sholat subuh semua, agenda berikutnya adalah mendengarkan nasehat dari pengurus pondok. Ini adalah inti dari perjalanan singgah ke Kediri. Semua peserta dikumpulkan dalam satu ruangan yang disekat papan untuk memisahkan jamaah wanita dan jamaah pria. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya yang ditunggu tunggu tiba. Bapak Nur Hadi pun datang dan segera memulai nasehat. Nasehat dimulai sekitar jam 5.30 dan selesai jam 07.15. banyak yang dibahas dalam nasehat yang disampaikan oleh beliau. Diantaranya tentang kesyukuran diberikan hidayah oleh Allah, peramutan generasi muda jamaah dan masih bnyak lagi.
Setelah selesai mendengarkan nasehat acara dilanjutkan dengan sarapan. Dengan menu andalan khas yaitu pecel Kediri yang nikmat dan lezat. Semua peserta dipersilahkan menikmati menu sarapan di satu ruangan yang sama. Setelah selesai menikmati hidangan sarapan, semua peserta mulai berkeliling di area pondok. Ada yang berbelanja, ada yang naik ke menara asmaul husna, dan berbagai kesibukan lain. Menara asmaul husna adalah menara tertinggi yang ada di Kediri, dengan tinggi 99 meter dan puncak dihiasi emas menara ini menjadi ikon kebanggan warga LDII.  Beberapa peserta ada yang mencoba naik ke menara sampai lantai puncak, yaitu laintai ke 23. Dari sana pemandangan kota Kediri terlihat semua. Rumah rumah terlihat sangat kecil dari puncak menara. Setelah sibuk dengan menghabiskan waktu dilingkungan pondok Wali Barokah, akhirnya kami harus segera bersiap siap untuk meneruskan perjalanan ke rute berikutnya.
Jam 9.30 kami berkumpul dan segera bersiap meninggalkan Pondok Wali Barokah Kediri dan menuju ke pondok Gading Mangu Perak Jomabang. Beberapa saat setelah meninggalkan Kediri kami tiba di gading mangu tpat jam 11 siang, sesuai perkiraan dan rencana awal kami. Sesampainya di sana semua dipersilahkan untuk beristirahat, belanja disekitar lingkungan pondok, atau berjalan jalan di sekitar area pondok. Kebanyakan jamaah putrid segera meninggalkan bis dan segera berkeliling untuk memburu belanjaan. Sebaian yang lain beristirahat dengan tiduran di masjid menunggu waktu sholat dhuhur tiba. Satu jam kemudian adzan pun dikumandangkan dan yang berada disekitar masjid segera merapat berwudhu dan segera masuk ke masjid. Setelah sholat berjamaah dan disambung qoshor sholat asar romnongan tamu dari semarang ini segera dipersilahkan untuk makan ditempat makan yang telah disediakan. Menu makan siang kali ini berbeda dengan sebelumnya, yaitu nasi sayur sup dan ayam goring, ditmbah sambel. Tempat makan jamaah lakilaki dan wanita disatukan dalam satu ruangan yang di skat dengan pembatas dari kayu. Sebaian besar sempat makan bersama dan sebagian yang lain masih menikmati berbelanja di sekitar pondok.
Singkat cerita setelah semua selesai makan dan istirahat sejenak menikmati luang, bis pun siap diberangkatkan kembali. Setelah berkumpul jam 13.30 akhirnya bis segera berangkat menuju semarang. namun sebelumnya kami singgah dulu ke pondok al Ubaidah Kertosono untuk mengambil nasi bugkus untuk makan malam kami dalam perjalanan nanti. Disanan kami mengambil beberapa kerdus yang berisi bungkusan nasi sejumlah peserta di rombongan dua bis. Perjalanan panjang meninggalkan kertosono digunakan oleh sebagia penunpang untuk tidur, karena merasa lelah dengan aktifitas sebelumnya dan tempat transit berikutnya yaitu sragen masih cukup jauh.
Setelah melakukan perjalanan beberapa jam akhirnya kami sampai di sragen dan singgah di masjid yang kami rencanakan sebelumnya. Masjid ini berada diperbatasan sragen karanganyar. Kami tiba disana saat adzan isyak, dan harus menunggu jamaah sholat isyak selesai. Kebetulan di masjid tersebut sedang ada pengajian asrama hadits Ibnu Majjah jilid 3. Kami sholat magrib dan isyak di lantai dua masjid tersebut. Setelah sholat semua rombongan kembali ke bis dan panitia membagi bungkusan makanan yang dibawa dari Kertosono siang tadi. Makanan dibagi rata di bis 1 dan bis 2, dan semua peserta makan di dalam bis. Setelah meninggalkan Sragen tujuan akhir kami langsung ke Wonosari tercinta. Selepas dari sragen bisa dibilang perjalanan lanar dan tidak terhalang oleh macet seperti saat pertama berangkat kemarin lusa. Dalam perjalanan hamper semua penumpang tertidur dan menikmati perjalanan terakhir itu. Tanpa sadar akhirnya kami sampai juga di lapangan kalisari semarang yang merupakan tempat pemberangkatan pertama kami. Kami tiba disana tepat jam 1 malam. Semua penumpang segera turun, barang2 diperiksa agar tak da yang ketinggalan dan segera melangkah menuju rumah masing masing.
Pastinya semua segera beres beres dan segera melepas lelah dengan tidur dirumah masing masing.
Liburan yang sangat mengesankan dan tak terlupakan. Liburan yang akan terus dikenang oleh semua peserta karena acara besar seperti itu jarang dilakukan.
Sekarang tinggal merencanakan acara acara selanjutnya yang juga tak kalah seru. Ad yang mengusulkan ke jogja, ada yang mengajak ke pangandaran, bahkan ada yang bersemangat sekali pergi ke Bali. Entah kemana tujuan berikutnya yang jelas itu semua untuk memupuk kerukunan persaudaraan dan keakraban dikalangan jamaah wonosari pada umumnya dan untuk para remaja wonosari khususnya.
Semooga acara Wonosari Dolan Ngetan yang sudah berlalu ini bisa menjadi tambahan ilmu , wawasan, dan manfaat yang barokah.


Friday, January 18, 2013

Berburu Nasehat ke Kediri

Tim Ekspedisi Kediri - Maret 2012

Seperti gedung di Jakarta :)

Pemandangan setelah Nasehat Ba;da Subuh

lantai 23 menara Asma'ul Husna

Pemandangan dari Puncak Menara

Asrama Hadits Tirmidzi Juz 3


Tuesday, January 1, 2013

acara malam tahun baru 2013

Pak Anwari nampang dulu sebelum Nasehat

lagi psing mbedain gambar

pada serius ndengerin aturan Game :)

Semua siap bermain !!

Pak Kikit sedang Nasehat 

Foto bareng setelah Acara selesai

tumpukan bekas makanan semalam

Parade Anak Sholih 2012








Saturday, June 23, 2012

Wonosari goes to Jamus

Pertengahan Bulan juni ini anak anak wonosari belum bisa dikatakan santai, kebanakan masih disibukkan dengan kegiatan masing masing, terutama tugas tugas kuliah yang menjemukan, selain kuliah, ada juga yang sibuk kerja, dan urusan lainna. Tapi kebetulan week end ini kami ( remaja wonosari ) mendapat undangan pernikahan dari Mas Roni, yang diadakan di kota solo. Setelah dilakukan beberapa kali musawarah akhirna di sepakati untuk menghadiri undangan tersebut sekalian mangadakan refresing di tengah tengah kejenuhan.
Karena memang sudah lama anak-anak wonosari tidak mengadakaan acara liburan keluar bersama sama, dan rasana wkatu ini menjadi waktu yang tepat, menempatkan sedikit liburan untu kmencari hiburan sekalian kondangan. 

Acara kali ini diikuti oleh 21 orang, 8 remaja putri dan 11 remaja putra, dengan menggunakan 3 mobil, mobil pertama diisi 5 orang yaitu Mitha, Nurul, Novi, Lia, Dila, Sebelumnya Metha berencana ikut namun batal karena ada acara yang tak bisa ditinggal. Mobil kedua, Avanza hitam yang di driver oleh Mas Bari dengan personil, Ridho, Arif, Huda, Fayakun, Nanda, Angga, dan Ari. Dan mobil ketiga Xenia merah maroon yang di komandani Mas Juan dengan penumpang Lilik, Hudi, tio, dan dibangku belakang ada Mba’ Sri , Wenes, dan Sukma yang baru bergabung mulai dari ungaran.
Rombongan Mobil Mas Juan
perjalanan mulai dari wonosari sekitar jam 2 siang, perjalanan bisa dibilang lancar, hanya sedikit kemacetan normal di sekitar ungaran. Dan akhirnya istirahat pertama di daerah boyolali tepatnya di Pom bensin, setelah selesai sholat ashar, dan sedikit istirahat kami langsung melanjutkan perjalanan.

Perjalanan berlanjut, dan rombongan Mas Bari tiba di rumah mas Bari sekitar jam 6, disana kami disambut istri mas Bari, kami sempat beristirahat, bergantian  mandi dan sholat. Sambil menunggu yang lain mandi kami menikmati jajanan yang sudah disiapkan. Setelah bergantian sholat kami segera bersiap siap menuju lokasi. tapi kami mendapat kabar yang kurang baik, kami mendapat kabar kalau mobil rombongan cewek mengalami kecelakaan kecil, namun masalah dapat segera diselesaikan, Karena kebetulan ada Mas Juan yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan masalah.
Sambil bersiap siap rombongan mobil Mitha dan Mas Juan istirahat dan sholat di Masjid Baitul Izza,di daerah solo kota, dan rombongan kami pun memutuskan untuk menghampiri ketempat itu. Beberapa saat kemudian kami sampai disana, sedikit mengamati mobil Mita, dan sedikit berbincang dengan beberapa warga sekitari Masjid.  Setelah selesai sholat , gadis gadis cantik rombongan kami segera berdandan, dan pemandangan indahpun tercipta, mereka tampak sangat cantik-cantik, tampak luar biasa, tak seperti biasanya. Kami para bujang-bujang jadi terkesima dan senyum-senyum memandangi mereka.

Setelah beres semua, kami segera menuju lokasi acara, dengan bermodalkan satu buah peta yang ada di undangan, kami mencari tempat yang dimaksud pelan-pelan. Beberapa menit kemudian kami sampai di lokasi. tampak puluhan mobil berbaris rapi dipinggir jalan sekitar gedung, memenuhi jalan. Kami memarkir mobil cukup jauh dari gedung. Dan berjalan bergerombil menujulokasi. Sesampai di dalam gedung kami dsambut para penyambut tamu, dan dipersilahkan duduk di tempat yang telah disediakan. Kami segera duduk dan menikmati hidangan yang keluar satu persatu. Yang agak membuat kami tidak nyaman yaitu kipas angin yang tidak berfungsi,  yang membuat kami kepanasan, apalagi kami harus berdekatan, membuat oksigen disekitar jadi rebutan . 
Masjid Baitul Izza, Solo


Hidangan berturut turut datang, yang pertama disuguhkan pada kami yaitu segelas teh hangat, disusul dengna snack. Selang beberapa saat menyusul sup sedap yang penuh gizi, kami yang kebanyakan anak anak kos langsung saja menyantapnya tanpa piker panjang, karena makanan seperti itu belum tentu sebulan sekali kami dapatkan. Tak selang lama setelah sup keluar, waktu makan NASI pun tiba, nasi dan beberapa varian lauh yang tampak lezat dihidangkan pada kami, walaupun kenyang, kami tetap makan sampai hbis, karena memang porsi nasi yang dihidangkan tak seberapa banyak. Belum juga makanan yang kami makan turun jauh,keluar hidangan penutupnya, es krim, mungkin lebih tepatnya es tung tung, yang disajikan di gelas es cantik, dibawah es krim itu ada agar-agar yang dicetak menyerupai bunga. Sambil menunggu giliran foto bersama kedua mempelai, kami ngobrol-ngobrol membicarakan apa saja, membuat candaan-candaan yang bisa membuat kami tertawa. Setelah menunggu beberapa saat, kami mendapatkan kesempatan berfoto dengan kedua mempelai. Sebelumnya kami sudah mendahului berfoto foto dengan kamera saku yang kami bawa.
Setelah puas berfoto foto ria, kami segera keluar, dan bersiap meninggalkan tempat dan beranjak ke agenda berikutnya, yaitu futsal. Sebelumnya kami sudah disiapkan lapangan dan tim lawan. Kami tinggal dating dan bermain. Pertama kami menuju sebuah masjid sambil menunggu tim lawan siap. Setelah siap, kurang lebih jam sebelas kurang limabelas menit kami berangkat ke lokasi futsal mengikuti salah seorang penunjuk jalan. Sesampai disana, tak lama menunggu kami segera memasuki arena dan bermain. Dengan sedikit pemanasan, kami segera memulai pertandingan persahabatan itu dengan sisa tenaga dan semangat yang ada. Kami memang sudah mulai lelah, karena lelah di perjalanan, dan beberapa acara sebelum berangkat ke solo, jadi kami bermain dengan tenaga seadanya.
Kami main bergantian, walaupun lelah, kami tetap semangat dan bermain dengan perasaan senang, karena kami anggap ini sebuah refreshing, dan hiburan untuk menghilangkan kejenuhan kami di semarang. Setelah satu jam penuh main, kami turun dari lapangan, kami tidak menambah waktu main karena kami rasa waktusudah malam, dan kmai harus segera istirahat untuk persiapan acara esok hari. Setelah puas bermain, akhirnya kami berpamitan pada lawan main kami, dan berpamitan pada mas Roni dan Istrinya yang langsung menyempatkan diri menonton pertandingan persahabatan itu. Kami segera meninggalkan tempat futsal dengan cerita baru yang bisa kami bahas di dalam mobil.
Acara berikutnya, kami segera menuju kerumah novi sebagai tempat beristirahat kami malam itu. Rombongan para gadis sudah mendahului, saat menunggu di masjid tadi, mereka mennukar dengan mobil yang kami pakai, agar muat 8 orang, dan bisa lebih dulu menuju rumah novi dan segera beristirahat. Rumah novi ditempuh kurang lebih 45 menit dari tempat futsal. Dengan patokan pom bensin keenam dari gapura selamat dating Sragen.di pom bensin keenam kami sekalian mengisi bensin, dan masuk kearah persawahan yang gelap gulita saat malam, terasa sangat mistis dan langka, karena kami jarang menemukan pemandangan melewati sawah gelap di malam hari saat di semarang. Beberapa saat kemudian kami sampai di tempat kakak novi yang sudah menunggu kami. Dan kami diantar menuju rumah novi yang lumayan jauh dari rumah kakaknya. Setelah kami sampai di rumah novi kami segera menurunkan barang, dan bersiap siap untuk istirahat. Karena sebelumnya kami sudah dibekali bungkusan nasi dari tempat mas roni, kami pun menVempatkan makan sebelum tidur, kami makan bersama sambil menonton pertandiangan piala euro. Beberapa ada yang langsung tidur. malam itu kami tidur bersama sama di ruang tamu rumah jawa yang luas. Dengan berdinding kayu jati dan beratap joglo yang ditutupi dengan anyaman bambu, beberapa lukisan dan souvenir bernuansakan jepang banyak tertata rapi di dinding. Lukisan lukisan itu menunjukkan kakaka-kakak novi yang dulu bekerja di jepang, dan sekarang mereka sudah menjadi pengusaha yang sukses di kampong mereka. Sungguh cerita yang perlu di contoh.
Singkat cerita, setelah kami lewatkan malam dengan istirahat tenang, kami segera bangun pagi dan menyempatkan sholat subuh di masjid yang bersebelahan dengan rumah novi, masjid berlantai dua yang dihiasi dengan pemandangan menarik dipagi hari, yaitu kegiatan anak-anak kecil yang rajin membersihkan masjid. Kebetulan hari itu aka nada acara pengajian di masjid itu. Selain itu pagi pagi kami sudah di semangati dengan alunan musik yang khas dari senam barokah. 
Setelah selesai sholat, kami bersiap siap untuk melanjutkan agenda kami hari ini, yaitu mengunjungi perkebunan the Jamus, di daerah ngawi. Kami segera membersihkan diri dan sarapan bersama sama. Sungguh pagi yang menyenangkan. Sangat jarang pagi seperti ini kami rasakan. Makan bersama sama dengan perasaan yang senang berkumpul bersama. Hidangan satu persatu keluar, dan kami segera menikmati makanan yang disajikan dengan lahap. Setelah selesai makan, kami bantu bersih bersih dan segera bersiap siap berangkat menuju Jamus. Kami meninggalkan rumah novi kurang lebih jam 7. 
Sarapan di Rumah Novi, Sragen

Foto Bareng Ortu Novi

Perjalanan ke Jamus dihiasi dengan pemandangan yang memanjakan mata, lereng lereng sawah yang menghijau membuat kami merasa segar dan lupa dengan kejenuhan di kota. Banyak hal yang jarang kami temukan di rumah. Setelah beberapa saat kami berjalan akhirnya sampai di pos pintu masuk Jamus, kami hanya perlu meminta ijin untuk masuk pada penjaga pos. dan mulai dari pos itu jalan berikutnya di dominasi oleh tanjakan yang terjal. Semakin kedepan kami semakin tinggi, kami bisa melihat pemandangan di bawah bukit, jalan yang kami lewati bisa kami lihat dengan jelas, pemandangan pun semakin indah, udara semakin sejuk. Beberapa saat kemudian kami sampai. Kami berhenti di sebuah kolam renang yang berukuran kecil. Acara renang ini menjadi acara yang dinanti nanti oleh beberapa dari kami. Tapi sampai disana kami tidak langsung renang, kami menvempatkan berkumpul dan mempersilakan Mas Bari untuk member sedikit nasehat pada kami, isi nasehat tidak terlalu panjang lebar, hanya poin poin penting yang disampaikan. Intinya adalah untuk selalu bisa menjaga kerukunan kekompakan untuk bisa menjadi remaja yang bisa diandalkan untuk menjaga kelancaran urusan sabilillah. Setelah sedikit nasehat selesai disampaikan, kami lanjutkan dengan menaiki bukit kebun teh yang tak jauh dari tempat kami berkumpul. Sejak saat itu tak henti henti kami bergantian berfoto foto, dan foto foto unik pun kami dapatkan, foto foto apik yang menunjukkan kerukunan dan kekompakan kami. Gambar gambar yang kami ambil akaan menjadi sesuatu yang berharga suatu hari nanti, karena foto foto macam ini yang akan selalu mengingatkan kami bahwa punya teman teman yang baik adalah sesuatu yang berharga.tidak semua orang mempunyai kesempatan seperti itu. 
Wajah Wajah ceria remaja wonosari, Jamus


Yaaah.. singkat cerita, kami melanjutkan setapak demi setapak menjelajahi kebun teh itu, kami tidak menjelajahi kebun teh terlalu jaun dengan pertimbangan waktu yang terbatas, cukup satu sisi bukit yang kami jamah, tapi puluhan foto kami dapatkan. Kami tidak menyia-nyiakan momen langka seperti itu untuk berfoto-foto ria. Tak ada wajah muram disana, semua terlihat senang, gembira, dan tanpa beban. Hanya canda tawa yang ada.
Setelah puas brekeliling dan berfoto foto, kami segera turun dan mencoba kolam renang yang disediakan. Ternyata air di kolam itu sangat dingin, sama dengna air es. Tapi kami tetap memutuskan untuk mencoba dinginnya kolam itu, satu persatu dari kami masuk kedalam kolam, dan segera merasakan dinginnya air kolam. Kami semua turun ke kolam hanya Mas Arif dan Mas Bari yang tidak ikut renang. Sedangkan para gadis hanya menonton kami yang berenang. Kami seperti berenang di dalam genangan air es, air di kolam itu sangat dingin, kami semua kedinginan dan menggigil. Karena sudah lama kami tidak berenang bersama, walaupun air sangat dingin kami tetap menikmati kebersamaan dengan riang gembira, seperti anak kecil yang riang mandi di kali.

Ada yang memamerkan keahlian berenangnya, ada yang baru belajar berenang, ada pula yang hanya menikmati dingin di tepian kolam, dan gadis gadis pun hanya menonton dan mengambil gambar gambar kocak kami. Setelah beberapa menit kami bermain main di dalam kolam, akhirnya kami menepi, ganti pakaian dan bersiap pulang.
Selepas dari kolam kami masih menggigil dan kedinginan. Sedang setelah semua siap untuk pergi akhirnya kami meninggalkan area kolam dan segera pulang. Kami mengendarai mobil dengna perlahan sambil menikmati keindahan lereng lereng bukit dan hijaunya kebun teh. Ada beberapa ibu-ibu yang memetik teh, ada yang sibuk dengan gembalaanya, dan disebuah lapangan bola kami melihat sejumpulan anak muda yang sedang berlatih silat. Dengan seragam putih-putih mereka terkihat rajin dan bersemangat. Pemandangan yang jarang kami temukan di tempat kami. Setelah beberapa menit menuruni jalan yang terus menurun dengan landai, kami sampai di pos pintu masuk saat kami pertama sampai tadi.kami sempatkan untuk berpamitan dan mengucapkan syukur. Dan kamipun lanjutkan perjalanan sambil menikmati pemandangan yang mulai memudar karena panas matahari.

Tujuan kami kali ini rumah kakak Novi. Disana kami sudah disiapkan makan siang yang cukup lengkap dan mengundang nafsu makan kami. Sesampai disana kami segera dipersilakan masuk dan segera dipersilakan menikmati hidangan yang sudah disediakan. Menu yang disediakan antara lain ,sayur sup yang penuh dengan sayuran bergizi, tahu goreng, ayam goreng dan sambalnya. Dengan lahap kami menyantap makanan yang disediakan, sambil membahas tujuan berikutnya yaitu rumah lilik di klaten. Setelah terasa kenyang dan sambil besantai sejenak, kami akhirnya berpamitan pada keluarga Novi, kedua orang tua novi dan kakak kakak novi. Kami pun melarnjutkan perjalanan, karena kami rasa perjalanan ke rumah lilik akan makan waktu yang lama, kami segera bergegas melanjutkan perjalanan. Sebelumnya, kami mampir kerumah mas Bari untuk menghampiri istrinya. Beberapa menit perjalanan, kami sampai disana dan segera mengantri di kamar mandi untuk buang air. kalau langsung jalan sebenarnya akan lebih cepat, tapi yang membuat jadi lebih lama adalah menunggu antrian panjang giliran ke kamar mandi. Karena hanya ada satu kamar mandi, jadi kami harus bergantian menggunakannya. Setelah antrian habis, kami melanjutkan perjalanan ke klaten. Perjalanan ke rumah lilik cukup lama, yaitu dua jam perjalanan. Setelah mendekati rumah lilik, kami mampir ke masjid dulu untuk sholat. Kami sholat bergantian beberapa kelompok. Samil menunggu yang lain sholat kami bisa beristirahat sejenak. Setelah semua selesai sholat, kami segera melanjutkan perjalanan ke rumah Lilik. Beberapa menit kemudian kami sampai. Tiga mobil kami parkir rapi berbaris di depan rumah Lilik. Mungkin orang yang tidak tahu acara ini menyangka di rumah Lilik ada sebuah acara. Turun dari mobil kami langsung disambut oleh kedua orang tua Lilik dengan penuh senyum dan tutur kata yang halus khas klaten yang berbahasa halus dan sopan.setelah sedikit berbasa basi kami langsung duduk di lantai yyang beralaskan tikar. Kami segera disuguhi beberapa makanan yang dibuat sendiri oleh ibu Lilik. banyak yang kami obrolkan, kedua orang tua lilik sepertinya sangat senang dengan kedatangan kami. 
Makan Bareng di Rumah Lilik, Klaten

Setelah banyak ngobrol dengan kedua orang tua lilik, kamI di persilahkan untuk makan, makanan sudah disiapkan sebelum kami datang. Walaupun rasa kenyang waktu makan dirumah novi tadi masih terasa, tapi kami tetap makan. Karena lagi kumpul dan banyak yang dijadikan bahan candaan, kami makan sambil bercanda-canda. Ada saja yang bisa ditertawakan. Setelah selesai makan dan kami rasa waktu sudah cukup sore, kami segera berpamitan pada kedua orang tua Lilik. Dan kami pun melanjutkan perjalanan sekitar jam 4. 45. Hari semakin gelap. Kali ini tujuan kami langsung ke semarang, kembali ke rumah masing masing. Perjalanan bisa dibilang lancar. Mobil rombongan gadis beriringan dengan mobil yang dikendarai oleh Mas Juan, dan mobil yang di kendarai mas Barri sudah jalan lebih dulu. Sebagian ada yang masih bisa menikmati perjalanan pulang ini, tapi sebagian juga ada yang sudah tertidur pulas, mungkin mereka ke-capek-an. Sekitar jam setengah delapan malam kami sudah memasuki semarang, kami mampir sholat dulu di ungaran. Setelah selesai sholat kami tak mengulur waktu, kami langsung segera melanjutkan perjalanan. dan akhirnya pada jam setengah Sembilan tepat kami memasuki Aula masjid Al Fatth dengan keadaan sehat dan selamat. Alhamdulillah……
Dan liburan bulan Juni ini pun selesai dengan membawa banyak kenangan yang tak mudah dilupakan. Kebersamaan selama berlibur semoga menjadikan semangat kekeluargaan dan kerukunan selalu tertanam pada diri masing masing. Dan harapan lain dari liburan ini juga untuk memuouk kebersamaan dan kekompakan untuk acara diluar liburan, terutama urusan mengaji dan urusan sabilillah lainnya.
Sedikit berbagi cerita dan kesenangan. Semoga cerita ini bisa menjadi tulisan yang bermanfaat untuk semua yang membacanya. Dan menjadikan kerukunan dan kekompakan untuk semua yang ada dalam cerita ini. Amin

Alhamdulillah jaza kumullohi khoiro……