Akhir bulan maret 2014 menjadi hari hari yag dinanti keluarga besar jamaah masjid alfath wonosari. Setelah melakukan persiapan acara jauh jauh hari (terhitung sejak thun 2013) akhirnya Tour yang dinanti-nanti ini terlaksana juga. Tour religi dengan judul Wonosari Dolan Ngetan ini menjadi Tour pertama wonosari dengan tujuan Malang , Kediri, Ketosono, Gading mangu jombang. Yang mana tempat tempat tujuan tersebut merupakan tempat kunjnungan wisata yang diidam2kan dan menjadi keinginan sebagian besar jamaah masjid Al Fath wonosari. Terlebih lagi cita cita bwerwisata ke pondok2 besar di Kediri , gading dan kertosono ini sudah menjadi rencana beberapa tahun lalu yang belum sempat terlaksana. Dengan penuh semangat, panitia acara mempersiapkan acara akbar ini jauh2 hari. Walaupun ada beberapa kendala, namun bisa dibilang acara ini berjlan dengan lancara, berkat pertolongan Allah.
Terhitung sejak bulan oktober
tahun lalu acara ini mulai dicetuskan dan mulai dibentuk panitia acaara. Entah
sudah berapa kali musyawarah diadakan, walaupun tanpa ada anggaran khusus untuk
snack musyawarah namun rmaja2 wonosari tetap semangat mematangkan persiaan
acara bsar ini.
Awalnya acara ini direncanakan
hanya untuk remaja wonosari saja. Namun saat di dikonsultasikan pada bapak2 yg
lebih senior disarankan untuk merubah acara menjadi lebih banyak peserta, yaitu
dengan mengikutsertakan bapak/ibu jamaah masjid wonosari untuk ikut meramaikan.
Rencana menggunakan satu bis dirubah menjadi dua bis. Dengan target jumlah
peserta 90 orang.
Dua bulan sebelum pelaksanaan,
tepatnya akhir bulan januari 2014 panitia inti telah melaksanakan survey
lokasi, yang dilaksanakan oleh 8 orang panitia dengan menyewa satu mobil. Dana
anggaran untuk mengadakan surve sangat jauh dari biaya sueve yang dilakukan.
Namun dengan niat melancarakan acara panitia pun rela sedikit berkorban demi
kepentingan orang banyak.
Belasan kali musyawarah
dilakukan. Acara dipersiapkan sebaik mungkin dengan tenaga amal sholih
seadanya. Panitia harus menyempat2kan diri ditengah kesibukan masing masing.
Satu ersatu kendala kendlaa diselesaikan. Kendala yang paling menjadi tantangna
di akhir2 waktu menjelang hari H adalah kurang nya jumlah peserta yang
terdaftar ikut dalam acara ini. dari target 90 orang, baru terdaftar 75 orang 3
minggu sebelum hari H. ajakan pun ditawarkan ke saudara2 dan teman2 di luar
wonosari,berharap kuota peserta segera terpenuhi dan acara dapat berjalan
sesuai rencana.
Dikhawatirkan acara batal
dilaksanakan hanya karena kekurangan biaya yang cukup banyak. Karena dengan
iuran Rp 250.000 dari 75 peserta tidak mencukupi untuk menutup kebutuhan dana
pada acara ini. terlebih lagi dua minggu menjelang hari H banyak peserta yang
mengundurkan diri untuk mengikuti acara karena berbagai alasan, terutama terhambat
urusan pekerjaan dan beberapa alasan lain.
Namun masalah masalah itu
terselesaikan dengan perlahan dengan bantuan dan support dari bapak2 senior di
wonosari yang meberikan saran dan masukan untuk kelancaran acara ini.
Setelah persiapan tempat,
koordinasi bis, persiapan acara, konsumsi, perlengkapan, dan semua urusan telah
dipersiapkan, akhirnya tiba hari pelaksanaan yaitu hari sabtu sore, tanggal 29
Maret 2014.
Briefing dilakukan jam empat sore
dengan taget jam 16.30 sudah meninggalkan wonosari. Namun bis baru bisa
meninggalkan tempat jam 17.00 karena ada beberapa peserta yang telambat datang.
Perjalanan awal dengan tujuan
malang bisa dibilang tidak sesuai rencana. Bis baru bisa keluar dari semarang
setalah 5 jam. salah satu bis mengalami kendala teknis dalam perjalanan dan
harus menghentikan perjalanan kurang lebih 2 jam. rencana awal rombongan akan
sholat subuh di Malang, namun karena kendala ini saat waktu subuh rombongnan
baru tiba di Karangjati-Ngawi. Setelah istirahat sejenak untuk sholat,
perjalanan dilanjutkan jam 6 pagi dengan tujuan kertosono untuk singgah ke
pondok Al Ubaidah, menkmati sarapan nasi pecel istimewa gratis dan
memberikesempatan pada rombongan untuk mandi. Setelah waktu mandi dan makan
cukup, rombongan melanjutkan perjalanan ke Jatim Park Malang.
Selepas dari daerah nganjuk dan memasuki
kabupaten malang mata mulai dimanjakan oleh pemandangan alam yang luar biasa.
Kanan kiri di hiasai pemandangan hijau pegunungan dan hamparan sawah
berterasering nan hijau yang sedap dipandang. Sangat sayang untuk dilewatkan
pemandangan2 indah disana. Pemandangan2 inidah itu seakan tak putus putus dan
terus bersambung. Sawah hijau, sungai berarus deras, hamparan pegunungan,
perbukitan, danau, dan hutan pinus berantian memanjakan mata. Ditambah jalan
yang berkelok kelok menanjak saat mendekati daerah Batu Malang. Jalan berliku
dan jurang2 curam dihisi pinus dan tanaman2 khas pegunungan menjadikan
perjalanan menjadi menegangkan. Namun dengan kelihaian sopir bis menguasai
medan, perjalanan tetap asyik dan mengesankan.
Setelah puas dengan pemandangan
dan jalan berliku2 sepanjang berkilo-kilo meter, akhirnya rombongan tiba di
Jatim Park Malang jam 11 siang. Sesampai disana kami disambut beberapa orang
yang membawakan kami bungkusan makanan sebagai menu makan siang, yang telah
dikoordinasi oleh panitia. setelah
selesai makan rombongan segera menuju ke pintu masuk jati park dan dibagikan
tiket masuk berupa gelang ajaib terbuat dari kertas yang bisa digunakan sebagai
tiket untuk menikmati sebagian wahana wahana yang ada di dalam area jatim park.
Terhitng jam 12 tepat kami memasuki area jatim park. Agak melesat dari rencana
awal yang direncanakan masuk se pagi mungkin.
Saat memasuki area jatim park
rombongan pun berpencar dan berpisah sesuai rombongan masing2. Di area jatim
park terdapat puluhan wahana permainan untuk anak2 dan dewasa. Selain terdapat
banyak wahana permainan yang memacu adrenalin, disana juga terdapat banyak
peraga ilmu pengetahuan dan peraga budaya dan kesenian Indonesia. Sangat cocok
jika membawa anak sekolah yang ingin banyak belajar dan menambah wawasan. Setelah
puas dengan wahana permainan semua peserta mulai diarahkan untuk segera
meninggalkan area permainan dan segera kembali ke bis karena hari sudah semkin
sore. Sebelum kembali ke bis rombongan melewati jalan keluar yang diramaikan
jajaran penjual oleh-oleh khas malang. Mulai dari buah, kripik, kaos, dan
souvenir lainnya. Setelah puas berbelanja yang diinginkan rombongan kembali ke
bis dan segera meninggalkan jatim park menuju ke masjid daerah batu. (masjid
daerah malang selatan).
Sebenarnya jarak dari jatim park
ke masjid hanya beberapa ratus meter. Namun karena jalan yang macet parah waktu
tempuh sampai ke lokasi jadi sangat lama. Setelah lepas dari jebakan macet dan
jalan beberapa meter bis kami dicegat oleh petugas yang sudah disiapkan untuk
mengawal bis kami menuju tempat parker yang sudah disediakan. Setelah parker di
halaman parker sebuah rumah makan yang tak jauh dari masjid, rombongan segera
diarahkan untuk menuju masjid dan segera mandi dan sholat. Setelah selesai
mandi dan sedikit mendapat sambutan dari pengurus asjid setempat kami
dipersilahkan beramahtamah sebentar ke wisma tamu, sebelum kami melanjutkan
acara berikutnya yaitu makan malam. Makan malam kali ini berada di alun alun
kota batu. Di sebua h café di sudut alun alun kota batu. Malam itu menjadi
suasana yang tidak sering dirasakan kebanyakan warga wonosari. Karena malam itu
tempat makan yang disiapkan special oleh pemilik café yang sudah direncanaka
jauh2 hari. Di lantai 3 café tersebut kami disambut live show band local yang
memainkan lagu-lagu iwan fals. Ntah karena mereka komunitas fans Iwan Fals atau
hanya sebuah kebetulan yang jelas kami merasa sangat terhibur dengar suara apik
dibalut alunan melodi dari instrument yang dimainkan oleh para ahli. Menu makan
malam tak begitu istimewa, namun tetap lezat dan terasa sempurna oleh
kebersamaan teman2 dekat yang dilengkapi pemandangan kota yang tampak dari
jendela kaca lantai 3 tempat kami berkumpul tersebut. Setelah beberapa saat menikmati santapan
akhirnya waktu yang mengharuskan kami segera meninggalkan tempat itu. Setelah
berpamitan dan mengucapkan terimakasih pada bapak Heri Cahyono selaku pemilik
café dan orang yang mempersiapkan segala sambutan dan urusan makan kami selama
di Malang.
Setelah berpamitan kami segera
meninggalkan malang dan melanjutkan perjalanan ke Kota Kediri, tepatnya menuju
Pondok Pesantren Wali Barokah, Burengan
Kediri, yang merupakan tempat kebanggaan warga LDII. Selama perjalanan kebanyakan
dari kami terlelap karena kelelahan selama seharian. Beberpa jam kemudian kami
sampai di lokasi tepat jam 23;54, saat kami melihat jam digital besar yang
pertama kami lihat saat memasuki area pondok. Setelah bis di parkir kami segera
dipersilahkan untuk beristirahat. Jamaah putra dan putri dipisah di tempat yang
berbeda gedung. Disana jamaah laki-laki disediakn ruangan besar yang penuh
dengan gelaran kasur. Tanpa banyak bertingkah semuanya pun segera mengambil
posisi masing masing dan segera tidur.
Beberapa jam kemudian subuh pun
tiba. sebagian segera ke masjid untuk sholat subuh, sebagian yang lain ngantri
kamar mandi. Setelah selesai sholat subuh semua, agenda berikutnya adalah
mendengarkan nasehat dari pengurus pondok. Ini adalah inti dari perjalanan
singgah ke Kediri. Semua peserta dikumpulkan dalam satu ruangan yang disekat
papan untuk memisahkan jamaah wanita dan jamaah pria. Setelah menunggu beberapa
saat akhirnya yang ditunggu tunggu tiba. Bapak Nur Hadi pun datang dan segera
memulai nasehat. Nasehat dimulai sekitar jam 5.30 dan selesai jam 07.15. banyak
yang dibahas dalam nasehat yang disampaikan oleh beliau. Diantaranya tentang
kesyukuran diberikan hidayah oleh Allah, peramutan generasi muda jamaah dan
masih bnyak lagi.
Setelah selesai mendengarkan
nasehat acara dilanjutkan dengan sarapan. Dengan menu andalan khas yaitu pecel
Kediri yang nikmat dan lezat. Semua peserta dipersilahkan menikmati menu
sarapan di satu ruangan yang sama. Setelah selesai menikmati hidangan sarapan,
semua peserta mulai berkeliling di area pondok. Ada yang berbelanja, ada yang
naik ke menara asmaul husna, dan berbagai kesibukan lain. Menara asmaul husna
adalah menara tertinggi yang ada di Kediri, dengan tinggi 99 meter dan puncak
dihiasi emas menara ini menjadi ikon kebanggan warga LDII. Beberapa peserta ada yang mencoba naik ke
menara sampai lantai puncak, yaitu laintai ke 23. Dari sana pemandangan kota
Kediri terlihat semua. Rumah rumah terlihat sangat kecil dari puncak menara.
Setelah sibuk dengan menghabiskan waktu dilingkungan pondok Wali Barokah,
akhirnya kami harus segera bersiap siap untuk meneruskan perjalanan ke rute
berikutnya.
Jam 9.30 kami berkumpul dan
segera bersiap meninggalkan Pondok Wali Barokah Kediri dan menuju ke pondok
Gading Mangu Perak Jomabang. Beberapa saat setelah meninggalkan Kediri kami
tiba di gading mangu tpat jam 11 siang, sesuai perkiraan dan rencana awal kami.
Sesampainya di sana semua dipersilahkan untuk beristirahat, belanja disekitar
lingkungan pondok, atau berjalan jalan di sekitar area pondok. Kebanyakan
jamaah putrid segera meninggalkan bis dan segera berkeliling untuk memburu
belanjaan. Sebaian yang lain beristirahat dengan tiduran di masjid menunggu
waktu sholat dhuhur tiba. Satu jam kemudian adzan pun dikumandangkan dan yang
berada disekitar masjid segera merapat berwudhu dan segera masuk ke masjid.
Setelah sholat berjamaah dan disambung qoshor sholat asar romnongan tamu dari
semarang ini segera dipersilahkan untuk makan ditempat makan yang telah
disediakan. Menu makan siang kali ini berbeda dengan sebelumnya, yaitu nasi
sayur sup dan ayam goring, ditmbah sambel. Tempat makan jamaah lakilaki dan
wanita disatukan dalam satu ruangan yang di skat dengan pembatas dari kayu.
Sebaian besar sempat makan bersama dan sebagian yang lain masih menikmati
berbelanja di sekitar pondok.
Singkat cerita setelah semua
selesai makan dan istirahat sejenak menikmati luang, bis pun siap
diberangkatkan kembali. Setelah berkumpul jam 13.30 akhirnya bis segera
berangkat menuju semarang. namun sebelumnya kami singgah dulu ke pondok al
Ubaidah Kertosono untuk mengambil nasi bugkus untuk makan malam kami dalam
perjalanan nanti. Disanan kami mengambil beberapa kerdus yang berisi bungkusan
nasi sejumlah peserta di rombongan dua bis. Perjalanan panjang meninggalkan
kertosono digunakan oleh sebagia penunpang untuk tidur, karena merasa lelah
dengan aktifitas sebelumnya dan tempat transit berikutnya yaitu sragen masih
cukup jauh.
Setelah melakukan perjalanan
beberapa jam akhirnya kami sampai di sragen dan singgah di masjid yang kami
rencanakan sebelumnya. Masjid ini berada diperbatasan sragen karanganyar. Kami
tiba disana saat adzan isyak, dan harus menunggu jamaah sholat isyak selesai.
Kebetulan di masjid tersebut sedang ada pengajian asrama hadits Ibnu Majjah
jilid 3. Kami sholat magrib dan isyak di lantai dua masjid tersebut. Setelah
sholat semua rombongan kembali ke bis dan panitia membagi bungkusan makanan
yang dibawa dari Kertosono siang tadi. Makanan dibagi rata di bis 1 dan bis 2,
dan semua peserta makan di dalam bis. Setelah meninggalkan Sragen tujuan akhir
kami langsung ke Wonosari tercinta. Selepas dari sragen bisa dibilang
perjalanan lanar dan tidak terhalang oleh macet seperti saat pertama berangkat
kemarin lusa. Dalam perjalanan hamper semua penumpang tertidur dan menikmati
perjalanan terakhir itu. Tanpa sadar akhirnya kami sampai juga di lapangan
kalisari semarang yang merupakan tempat pemberangkatan pertama kami. Kami tiba
disana tepat jam 1 malam. Semua penumpang segera turun, barang2 diperiksa agar
tak da yang ketinggalan dan segera melangkah menuju rumah masing masing.
Pastinya semua segera beres beres
dan segera melepas lelah dengan tidur dirumah masing masing.
Liburan yang sangat mengesankan
dan tak terlupakan. Liburan yang akan terus dikenang oleh semua peserta karena
acara besar seperti itu jarang dilakukan.
Sekarang tinggal merencanakan
acara acara selanjutnya yang juga tak kalah seru. Ad yang mengusulkan ke jogja,
ada yang mengajak ke pangandaran, bahkan ada yang bersemangat sekali pergi ke
Bali. Entah kemana tujuan berikutnya yang jelas itu semua untuk memupuk
kerukunan persaudaraan dan keakraban dikalangan jamaah wonosari pada umumnya
dan untuk para remaja wonosari khususnya.
Semooga acara Wonosari Dolan
Ngetan yang sudah berlalu ini bisa menjadi tambahan ilmu , wawasan, dan manfaat
yang barokah.